Pembelajaran Kolaboratif dalam Sistem Pendidikan Formal

Pembelajaran Kolaboratif dalam Sistem Pendidikan Formal

Pembelajaran Kolaboratif dalam Sistem Pendidikan Formal

Pembelajaran kolaboratif adalah pendekatan yang memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep, manfaat, dan contoh penerapan pembelajaran kolaboratif dalam sistem pendidikan formal.

[wpcode id=”2150″]

1. Pengertian Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif merupakan filsafat pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk bekerja sama, saling membina belajar, serta maju dan berubah bersama. Berbeda dengan pembelajaran kooperatif, yang lebih menekankan pada latihan kerjasama, pembelajaran kolaboratif mencakup seluruh proses pembelajaran. Dalam pendekatan ini, seluruh aspek berkolaborasi, siswa mengajar teman sebayanya, dan bahkan tak menutup kemungkinan siswa mengajarkan gurunya. Tujuan utamanya adalah adanya kerja sama dari setiap individu untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna.

2. Perbedaan dengan Pembelajaran Kooperatif

3. Ciri-Ciri Pembelajaran Kolaboratif

  • Kumpulkan Ide dan Pengalaman: Siswa berkumpul untuk saling mengumpulkan ide, pengalaman, dan data. Terjadi transfer pengetahuan dari teman sebaya.
  • Diskusi Bersama: Setiap masalah didiskusikan oleh siswa. Mereka mengeluarkan pendapat masing-masing untuk mencari jawaban atas permasalahan.
  • Saling Membantu: Tidak ada egoisme; siswa diajarkan untuk saling tolong-menolong. Jika ada yang tak paham, siswa lain membantu agar hasil belajar dapat dicapai dengan baik.

4. Tujuan Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif bertujuan untuk mengembangkan sikap sosial dalam diri siswa. Dengan kerjasama yang erat, siswa lebih mudah memecahkan masalah secara bersama dan siap menghadapi tantangan era globalisasi.

5. Contoh Penerapan

Beberapa contoh penerapan pembelajaran kolaboratif meliputi diskusi kelompok, proyek kelompok, penugasan kelompok, dan simulasi. Dengan pendekatan ini, siswa aktif terlibat dalam interaksi, menghargai pendapat teman, dan bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran.

6. Kelebihan dan Kekurangan

Dengan penerapan pembelajaran kolaboratif, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan dengan dunia nyata.

[wpcode id=”2150″]

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Whatsapp
Share on Pinterest
Abdul Halim Rais

Abdul Halim Rais

Leave a comment

Subscribe
untuk berlangganan artikel terbaru

Copyright (2023) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kuala Kapuas © All rights reserved.​​